10 Latihan Soal PPPK dan CPNS 2023 Sering Muncul

Latihan Soal PPPK

Latihan Soal PPPK Telah sepanjang apa penyiapanmu untuk meng ikuti penyeleksian PPPK guru? Pada tahun ini, PPPK guru bukan hanya akan di ikuti oleh guru honorer, tetapi juga calon guru yang telah lulus Pendidikan Karier Guru (PPG), pasti kompetisi makin jadi ketat. Salah satunya masalah yang hendak kamu temui dalam penyeleksian ialah masalah PPK kapabilitas tehnis guru. Latihan Soal PPPK Apa pernah tahu bentuk masalahnya seperti apakah? Lihat yok, contoh kompentensi tehnis berikut ini!

Apa Itu Masalah PPPK Kapabilitas Tehnis?

Masalah PPPK kapabilitas tehnis guru adalah test yang hendak kamu lalui dalam penyeleksian PPPK guru kelak. Saat sebelum kita mengulas latihan masalah, apa kamu sudah mengetahui apa itu masalah PPPK kapabilitas tehnis?

Kapabilitas tehnis guru ialah ujian untuk guru untuk menghitung kompentensinya yang terkait dengan sektor study dasar dan pedogogik sebagai ruang cakup guru. Kapabilitas pedogogik yang ditestingkan adalah bentuk implikasi di antara kompentensi pedogogik dan sektor study guru dalam kelas.

Dalam penyeleksian PPPK guru kelak, kamu akan kerjakan masalah kapabilitas tehnis sekitar 100 masalah dan diberi waktu cuma 120 menit.

Di penyeleksian tahun ini beritanya masalah PPPK kapabilitas tehnis akan memimpin formasi test. Latihan Soal PPPK Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) sampaikan jika berat kapabilitas tehnis sekitar 60 % dari nilai masalah.

Perlu Dik Lulus kenali, pertanyaan dalam kapabilitas tehnis meliputi beberapa masalah berkenaan pengetahuan guru mengenai mekanisme ajar ke pelajar dan bagaimana penilaian yang perlu kamu beri sebagai guru pada performa dari beberapa pelajar.

Berikut contoh-contoh Latihan Soal PPPK kapabilitas tehnis yang dapat dipelajari:

Latihan Soal PPPK No. 1

Teori yang mengatakan jika peserta didik sepanjang aktivitas belajar lebih ditegaskan untuk aktif berpikiran, membuat beberapa konsep dan memberikan arti mengenai beberapa hal yang didalami dan yang terpenting diwujudkannya belajar ialah niat peserta didik tersebut adalah saluran dari teori?

a. Konstruktivis

b. Behavioristik

c. Humanistic

d. Sibernetik

e. Kognitivistik

Kunci jawaban: A

Ulasan:

Teori belajar konstruktivistik pahami belajar sebagai proses pembangunan (konstruksi) pengetahuan oleh peserta didik tersebut. Pengetahuan berada di pada diri seorang yang ketahui (Schunk, 1986). Dalam kata lain, karena pembangunan pengetahuan ialah peserta didik tersebut, peserta didik harus aktif sepanjang aktivitas evaluasi, aktif berpikiran, membuat ide, dan memberikan arti mengenai beberapa hal yang didalami, tapi yang paling tentukan diwujudkannya tanda-tanda belajar ialah niat belajar peserta didik tersebut.

Sementara peran guru saat belajar konstruktivistik ialah menolong supaya proses pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan mulus. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang sudah dipunyainya, tetapi menolong peserta didik untuk membuat pengetahuannya sendiri dan dituntut agar semakin pahami jalan pikiran atau langkah pandang peserta didik saat belajar.

Latihan Soal PPPK No. 2

Jika pada proses belajar peserta didik lakukan suatu hal s/d memperoleh tanggapan yang pas dan sama sesuai dengan yang diharapkan dan menghilangkan jika dirasa tidak sesuai dengan, ini adalah konsep belajar dari?

a. Konseptualisasi

b. Conditioning

c. Trial and error

d. Stimulan tanggapan

e. Shaping

Kunci jawaban: C

Ulasan:

Sistem mencoba mengarah ke usaha atau sistem untuk capai sebuah tujuan lewat beragam jenis langkah. Usaha ini yang sudah dilakukan itu dilaksanakan seringkali sampai pada akhirnya memperoleh langkah yang paling tepat. Kekeliruan atau kesalahan ditulis untuk dipelajari dan sebagai bahan evaluasi

Latihan Soal PPPK No.3

Peserta didik disuruh untuk membikin sangkaaan pada populasi hewan sangat jarang yang makin berkurang ini termasuk aktivitas untuk meningkatkan kepandaian?

a. Visual spasial

b. Verbal linguistic

c. Naturalis

d. Rasional matematis

e. Kinestetis

Kunci jawaban: D

Ulasan:

Beberapa macam kepandaian:

a. Kepandaian visual-spasial

Suka bermain puzzle dan pintar menggambar ialah beberapa pertanda dari kepandaian visual-spasial. Anak yang mempunyai tipe kepandaian majemuk ini mempunyai kekuatan visualisasi yang baik sekali. Anak akan kelihatan gampang untuk ingat gambar, arah di peta, video, dan lain-lain. Anak lebih gampang untuk menyaksikan sesuatu skema dibanding beberapa teman sepantarannya.

b. Kepandaian interpersonal

Apa anak Anda selalu sukses membangun jalinan baik sama orang sekelilingnya dan pandai dalam bicara dengan beberapa temannya? Dapat menjadi anak Anda mempunyai kepandaian interpersonal. Tipe kepandaian majemuk yang ini diikuti kekuatan anak untuk memahami dan berhubungan dengan beberapa orang disekelilingnya. Pandai bicara dan sanggup jaga jalinan baik adalah keunikan dari tipe kepandaian anak ini.

c. Kepandaian naturalis

Tidak seluruhnya anak suka menelusuri dan mencari alam terbuka dan spesies-spesies disekelilingnya, bila Anak Anda suka lakukan hal itu, kemungkinan anak Anda mempunyai kepandaian naturalis. Tipe kepandaian naturalis adalah tipe kepandaian yang cukup unik. Anak yang mempunyai tipe kepandaian ini suka mengeksploitasi lingkungannya, melakukan aktivitas di alam bebas, dan gampang saat kumpulkan dan mengategorikan info.Di masa datang, anak dengan tipe kepandaian naturalis mempunyai potensi menjadi seorang pakar biologi yang andal!

d. Kepandaian ilmu bahasa-verbal

Menulis dan bicara ialah dua hal yang dipakai untuk ekspresikan diri. Diperlukan sesuatu kekuatan khusus untuk sanggup menyusun kata-kata berbentuk lisan atau tercatat.Anak dengan kepandaian ilmu bahasa-verbal mempunyai kekuatan itu. Anak bisa menerangkan sesuatu hal secara baik dan sanggup memberi pidato yang memikat hati. Kata-kata dan bahasa ialah senjata paling kuat dari anak.

e. Kecerdasan kinestetik

Anak yang atletis dan pintar menari ialah tanda-tanda dari tipe kepandaian kinestetik. Anak yang memiliki kepandaian kinestetik mempunyai kekuatan fisik dan koordinir yang bagus. Atlet dan penari bukan salah satu karier yang bisa dilaksanakan. Jadi pemahat dan artis ialah tipe tugas yang nanti dapat ditekuni oleh anak

f. Kecerdasan intrapersonal

Apa anak Anda suka menganalisa beberapa ide, diri kita, atau hubungan sama orang lain? Hal itu adalah salah satunya keunikan dari tipe kepandaian intrapersonal.Berlainan dengan kepandaian interpersonal, tipe kepandaian anak berbentuk kepandaian intrapersonal mencakup kekuatan untuk mawas diri dan refleksi diri. Anak mengetahui apa yang terjadi dengan dianya dan suka menganalisa beragam gagasan dan teori. Anak dengan kepandaian intrapersonal mempunyai talenta menjadi periset, filsuf, penulis, dan lain-lain.

g. Kecerdasan logika-matematika

Dari 9 tipe kepandaian majemuk, kepandaian logika-matematika anak kemungkinan ialah yang termudah kelihatan. Pandai berhitung dan matematika ialah keunikan dari tipe kepandaian anak ini.Tetapi, bukan hanya pintar berhitung, anak dengan kepandaian logika-matematika biasanya bukan hanya suka berpikiran berkenaan ide abstrak berbentuk angka, tapi juga berkenaan skema atau jalinan tertentu.Kepandaian logika-matematika menolong anak untuk mempunyai kekuatan pecahkan permasalahan yang kompleks secara baik.

h. Kecerdasan musikal

Kepandaian musikal adalah tipe kepandaian anak yang lain yang gampang untuk dilihat. Bermain alat musik dan pintar menyanyi adalah pertanda yang mencolok dari ada tipe kepandaian musikal pada anak.

i. Kecerdasan kepribadian

Kepandaian kepribadian ialah bagaimana anak mulai bisa membandingkan yang mana betul dan yang keliru memakai sumber yang telah dihimpun lewat emosi dan cendekiawan anak.Lewat kepandaian ini, sikap kepribadian anak juga mulai akan berkembang bersama dengan pengalaman yang dulu pernah dia rasa sehari-harinya.

Latihan Soal PPPK No. 4

Peserta didik pada suatu kelas style belajarnya bermacam ada yang visual, auditori, dan kinestetik. Tetapi aktivitas evaluasi sejauh ini ada banyak yang konservatif-klasikal. Supaya bisa penuhi ke-3 style belajar itu, guru perlu?

a. Memakai sistem khotbah, dialog, bertanya jawab.

b. Memakai media komik evaluasi dan buku paket.

c. Memakai program audio dan modul.

d. Memakai media audio, video, dan eksperimen.

e. Memakai modul dan powerpoint.

Kunci jawaban: D

Ulasan:

Style belajar bisa digolongkan jadi tiga yakni visual, auditif, dan kinestetik. Hal ini diutarakan oleh Connell (dalam Yaumi: 2013: 125) yakni visual learners, auditory learners, dan kinesthetic learners. Pertama, peserta didik visual yakni peserta didik yang belajarnya akan gampang dan baik bila lewat visual/pandangan. Atau mungkin dengan pengucapan lain modalitas pandangan jadi modal khusus untuk peserta didik yang mempunyai style belajar ini.

Peserta didik barisan ini mempunyai kesusahan bila evaluasi dilaksanakan lewat presentasi verbal tanpa dibarengi beberapa gambar atau lambang visual. Peserta didik berpenampilan belajar visual berkekuatan visual, hingga seorang pengajar saat lakukan proses evaluasi perlu memakai taktik evaluasi dan media yang bisa memudahkan proses belajar mereka.

Misalkan guru saat lakukan proses evaluasi bisa memakai media visual misalnya: gambar, poster, grafik, handout, powerpoint, peta ide, bagan, peta, film, video, multimedia, dan tv. Selain itu peserta didik bisa dibawa untuk lakukan pengamatan/berkunjung ke beberapa tempat misalnya: museum dan beberapa tempat warisan sejarah.

Ke-2 , peserta didik auditori, yakni mereka yang pelajari suatu hal akan gampang dan sukses lewat pendengaran. Alat dria pendengaran adalah modal khusus untuk peserta didik berpenampilan belajar ini. Peserta didik yang berpenampilan belajar auditori akan menyenangi penyuguhan materi pembelajarannya lewat khotbah dan dialog. Mereka berkekuatan dengar baik sekali, suka dengar dan kekuatan lisan benar-benar luar biasa, suka menceritakan, sanggup ingat secara baik materi yang dibicarakan, mengenali banyak lagu serta bisa mengikutikannya dengan cepat dan komplet.

Akan tetapi peserta didik yang bertipe belajar auditori gampang hilang fokus saat ada suara suara ribut disekelilingnya, tidak sukai pada pekerjaan membaca, dan mereka tidak sukai dalam jumlah barisan yang anggotanya terlampau besar. Karena itu pengajar saat lakukan proses evaluasi selainnya lakukan presentasi/khotbah dapat: 1) memakai media rekaman seperti kaset audio/CD audio evaluasi, 2) peserta didik dibawa untuk berperan serta dalam dialog, 3) usahakan situasi belajar jauh dari keributan atau kerusuhan, dan 4) bisa memakai musik untuk mengajari sesuatu topik/materi pelajaran tertentu.

Ke-3 , peserta didik style belajar kinestetik, ialah peserta didik yang beraktivitas belajarnya secara fisik dengan bergerak, sentuh/meraba-raba, dan lakukan. Peserta didik type belajar lewat anggota badannya atau memakai fisik lebih banyak dari pada menyaksikan dan dengarkan, seperti suka bergerak/beralih saat belajar, menggoyang goyangkan kaki, tangan, kepala, suka/sukai menulis dan kerjakan suatu hal dengan tangannya, banyak memakai bahasa non verbal/bahasa badan, sukai sentuh suatu hal yang ditemuinya. Kebalikannya peserta didik yang berpenampilan belajar kinestetik susah diam diri dalam waktu yang lama, susah pelajari suatu hal yang abstrak, seperti rumus- rumus, dan kurang sanggup menulis secara rapi. Karena itu bila pengajar hadapi peserta didik berpenampilan belajar kinestetik karena itu pada proses pembelajarannya 1) bisa memakai object riil untuk belajar ide baru, dan 2) ajak peserta didik untuk belajar mengeksploitasi lingkungan.

Latihan Soal PPPK No. 5

Aktivitas evaluasi yang dimulai pemberian rangsangan, mengenali permasalahan, lakukan penghimpunan data dan memproses data hingga sanggup memberi pembuktian dan menarik ringkasan, sesuai mode evaluasi?

a. masalah based learning

b. inquiry learning

c. discovery learning

d. integrated learning

e. proyek based learning

Kunci jawaban: C

Ulasan:

Cara kerja (sintak) mode Discovery Learning dalam evaluasi penyingkapan/penemuan ialah seperti berikut:

1) Pemberian rangsangan (stimulation);

2) Pengakuan/Analisis permasalahan (masalah pernyataant);

3) Penghimpunan data (data collection);

4) Pemrosesan data (data processing);.

5) Pembuktian (verification); dan

6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

Latihan Soal PPPK No. 6

Contoh implementasi teori behaviorisme yang sudah dilakukan oleh guru sekarang ini saat media digital dalam praktek evaluasi ialah?

a. Internet dan Powerpoint

b. Internet dan media Zoom

c. Powerpoint dan Microsoft Word

d. Google dan Youtube

e. Powerpoint dan multimedia

Kunci jawaban: E

Ulasan:

Pada jaman kekinian ini, program teori behavioristik berkembang pada evaluasi dengan Powerpoint dan multimedia. Evaluasi dengan Powerpoint, condong terjadi satu arah. Materi yang dikatakan berbentuk powerpoint diatur dengan detil dan beberapa bagian kecil.

Sementara itu pada evaluasi dengan multimedia, peserta didik diharap mempunyai pengetahuan yang sama dengan pengembang, materi diatur rencana yang detil dan ketat dengan posisi yang terang, latihan yang diberi juga condong mempunyai satu jawaban betul.

Masukan pada evaluasi dengan multimedia condong diberi sebagai pengokohan dalam tiap masalah, ini sama dengan program evaluasi yang dulu pernah diperkembangkan Skinner (Collin, 2012). Skinner meningkatkan mode evaluasi yang disebutkan “teaching machine” yang memberi masukan ke peserta didik jika memberi jawaban betul dalam tiap tingkatan dari pertanyaan test, bukan sekedar masukan di akhir tes.

Latihan Soal PPPK No. 7

Guru pelajari background permasalahan, sangkut-paut dan persoalan peserta didiknya. saat selanjutnya guru memberi info atau pengetahuan yang ideal peserta didiknya, karena itu ini adalah tingkatan kreasi dalam?

a. Iluminasi

b. Klarifikasi

c. Inkubasi

d. Penyiapan menempatkan dasar

e. Produksi

Kunci jawaban: D

Ulasan:

Menurut Wallas (Ali, 2014:51) kesuksesan beberapa orang inovatif saat capai gagasan, ide, perpecahan, langkah kerja, dan kreasi baru umumnya melalui tahapan-tahapan seperti berikut:

(1) Penyiapan menempatkan dasar: pelajari background permasalahan, sangkut-paut dan problemtikanya. Pada tingkatan ini dibutuhkan ketertarikan dan ketertarikan untuk mendapat pengetahuan dan info sebagai penyiapan untuk kreasi. Guru perlu memberi info atau pengetahuan yang ideal ke peserta didik sebagai dasar peningkatan kreasinya.

(2) Inkubasi: ambil waktu untuk tinggalkan permasalahan, istirahat, rileks. Cari aktivitas yang melepas diri dari aktivitas pikiran berkenaan permasalahan yang ditemui. Pada tahapan ini proses perpecahan permasalahan diendapkan dalam alam pra sadar.

(3) Iluminasi: tahapan ini dikatakan sebagai tahapan pengetahuan, sesuatu tahapan memperoleh gagasan, ide, perpecahan, penuntasan, langkah kerja, dan jawaban baru.

(4) Klarifikasi/produksi: hadapi dan pecahkan beberapa masalah ringkas, berkenaan dengan realisasi gagasan, ide, perpecahan, penuntasan, langkah kerja, dan jawaban baru. Pada tahapan ini dilaksanakan beberapa langkah untuk merealisasikan gagasan dan ide inovatif jadi kreasi inovatif dan inovatif.

Latihan Soal PPPK No. 8

Belajar adalah usaha pemberian arti oleh peserta didik ke kisah hidupnya lewat asimilasi dan fasilitas yang ke arah pada pembangunan susunan kognitifnya, memungkinkannya ke arah ke tujuan itu. Adalah teori belajar?

a. Konstruktivisme

b. Humanisme

c. Behaviorisme

d. Sibernetik

e. Kognitivisme

Kunci jawaban: A

Ulasan:

Konstruktivisme (Karwono 2012:90) adalah filsafat pengetahuan yang mengutamakan jika pengetahuan ialah bentukan (konstruksi) si-belajar sendiri. Pengetahuan bukan tiruan dari realita, bukan deskripsi dari dunia realita yang terdapat. Belajar menurut konstruktivisme ialah sesuatu proses mengasimilasikan dan menyangkutkan pengalaman atau pelajaran yang didalami pemahaman yang telah dipunyainya, hingga pengetahuannya bisa diperkembangkan.

 

Aktivitas belajar lebih dilihat dari sisi prosesnya dibanding sisi pencapaian pengetahuan dari beberapa fakta yang terlepas-lepas. Proses itu berbentuk “…..constructing and restructuring of knowledge and skills (schemata) within the individu in a complex network of increasing conceptual consistency…..”.

Pemberian arti pada objek dan pengalaman oleh pribadi itu tidak dilaksanakan dengan masing-masing oleh pelajar, tetapi lewat hubungan dalam jaringan sosial yang unik, yang tercipta baik pada budaya kelas atau di luar kelas.

Oleh karenanya pengendalian evaluasi harus diprioritaskan pada pengendalian pelajar saat mengolah idenya, bukan hanya pada pengendalian pelajar dan lingkungan belajarnya bahkan juga pada tunjukkan kerja atau prestasi belajarnya yang disangkutkan mekanisme penghargaan di luar seperti nilai, ijazah, dan lain-lain. dan lain-lain.

Latihan Soal PPPK No. 9

Jika peserta didik tidak siap untuk lakukan ketrampilan berpikiran tingkat tinggi, karena itu taktik yang sudah dilakukan guru ialah?

a. Mengenali peserta didik baik yang siap atau yang tidak siap untuk meng ikuti evaluasi lewat proses berpikiran tingkat tinggi

b. Masih tetap lakukan aktivitas evaluasi dengan ketrampilan berpikiran tingkat tinggi dengan minta peserta didik untuk konsentrasi

c. Membuat barisan peserta didik kekuatan yang heterogen pada proses evaluasi

d. Mengganti rencana evaluasi yang disamakan kekuatan dan ketrampilan peserta didik yang heterogen

e. Membuat lebih dulu jembatan penyambung di antara proses berpikiran tingkat rendah ke arah berpikiran tingkat tinggi

Kunci jawaban: E

Ulasan:

Hal yang penting jadi perhatian saat meningkatkan kekuatan berpikiran tingkat tinggi berada pada content/materi evaluasi dan kerangka peserta didik.

Jika peserta didik tidak siap untuk lakukan ketrampilan berpikiran tingkat tinggi, karena itu perlu dibuat lebih dulu jembatan penyambung di antara proses berpikiran tingkat rendah ke arah berpikiran tingkat tinggi.

Triknya dengan membuat pola dari pengetahuan awalan yang sudah didapat awalnya dengan pengetahuan baru yang hendak diberikan.

Sesudah tercukupi, karena itu guru perlu menyiapkan sebuah keadaan riil yang bisa menstimuli proses berpikiran tingkat tinggi dengan membuat masalah, ketidaktahuan, rintangan, dan ambiguitas dari persoalan yang diperkirakan akan ditemui peserta didik (King, Goodson dan Rohani, 2006).

Latihan Soal PPPK N0. 10

Ada beberapa mode evaluasi yang bisa dipakai saat menerapkan pendekatan saintifik, satu salah satunya ialah mode evaluasi kooperatif (cooperative learning). Evaluasi kooperatif ialah….

a. Taktik evaluasi yang menggabungkan sistem, bahan ajar dan media evaluasi secara struktural

b. Taktik evaluasi yang terancang secara struktural di mana pelajar bekerja bersama dalam beberapa kelompok kecil

c. Taktik evaluasi yang menyuguhkan keadaan persoalan ke pelajar dan bisa berperan sebagai batu loncatan dalam penyidikan

d. Taktik evaluasi individu yang terancang secara struktural di mana pelajar bekerja masing-masing

e. Taktik evaluasi yang mengikutsertakan sikap revisi diri

Kunci jawaban: B

Ulasan:

Mode evaluasi kooperatif ialah mode evaluasi yang memprioritaskan keberadaan barisan. Tiap pelajar dalam barisan mempunyai tingkat kekuatan yang tidak sama (tinggi, sedang dan rendah) apabila kemungkinan anggota barisan asal dari ras, budaya, suku yang tidak sama dan memerhatikan kesetaraan gender. Mode evaluasi kooperatif memprioritaskan kerjasama saat pecahkan permasalahan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan untuk meraih tujuan evaluasi.

Inilah 10 soal latihan PPPK dan CPNS 2023 sering muncul ketika ujian, semoga informasi ini bermanfaat, terimakasi sudah berkunjung ke selembar ilmu.

 

You might also like